Jumat, 24 Oktober 2014

maklah manajemen strategi


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.

Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. 

Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi (2007) adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.



Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi.

Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger dan Wheelen (2003 :3) yaitu :
1.      Rare
2.      Consequential
3.      Directive
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) ke arah yang sama pula. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1.      Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar.

2.      Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.

3.      Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang

4.      Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional
5.      Penetapan renstra dan rencana

Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur- unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa  situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap:
ü  Tahap formulasi strategi,
ü  Tahap implementasi strategi,
ü  Tahap evaluasi strategi

1. Visi, Misi, dan Tujuan

Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.

Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
ü  Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat
ü  Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi masa depan
ü  Identifikasi kondisi persaingan
ü  Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.

Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;

ü  Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani
ü  Jasa utama yang ditawarkan
ü  Wilayah geografis yang dilayani
ü  Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi
ü  Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan
ü  Elemen kunci dalam filosofi organisasi
ü  Konsep kedirian dan citra organisasi

2. Analisis Lingkungan Makro

Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan.

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
ü  Ekonomi
ü  Politik dan budaya
ü  Teknologi
ü  Sosial Budaya

3. Analisis Lingkungan Internal

Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.

    4. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :

1.      Strategi Integrasi Vertikal
Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yiatu :
1)      Integrasi ke depan
2)      Integrasi kebelakang
3)      Integrasi horizontal didasarkan atas alasan :
ü  Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.
ü  Memberikan fasilitas investasi
ü  Menjaga kualitas produk
ü  Memperbaiki penjadualan
Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu ;
ü  Kelemahan dalam hal biaya
ü  Teknologi
ü  Adanya permintaan berfuluktuasi

2.      Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1.                  Tingkat diversifikasi rendah
2.                  Tingkat diversifikasi menengah
3.                  Tingkat diversifikasi tinggi.

3.      Strategi level bisnis

Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang terdiri dari:
1.                  Cost Leadership
2.                  Differentiation
3.                  Focussed Low Cost
4.                  Focused Differentiation

Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis adalah Fungsi produksi dan operasi yang meliputi,
a.                   Fasiltas dan peralatan
b.                  Sumber bahan baku
c.                   Perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi,
a.                   Produk
b.                  Harga
c.                   Distribusi
d.                  Promosi
fungsi keuangan yang meliputi
a.                   Kebutuhan modal
b.                  Alokasi modal
c.                   Manajemen dividen dan modal
Fungsi sumber daya manusia yang meliputi
a.                   Proses rekrutrmen dan orientasi
b.                  Pengembangan karir dan pelatihan
c.                   Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian

Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :

1.      Dimensi waktu dan orientasi masa depan

Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.

Visi dapat diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang. untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.

2.      Dimensi Internal dan Eksternal

Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang.
3.      Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber

Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.

4.      Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak

Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun rencana strategi merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik.

5.      Dimensi Multi Bidang

komponen pokok manajemen strategi adalah :
ü  Analisis lingkungan
ü  Analisis profil
ü  Strategi untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan memperhatikan
ü  Misi

Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen strategi, karena manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi haruslah dilihat sebagai usaha untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan organisasi (bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive) menghadapi perubahan lingkungan secara terus menerus.

Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1)      Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.

2)      Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.

3)      Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang Analisis lingkungan dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

ü  Menganalis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
ü  Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang akan datang.

Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
v  Lingkungan eksternal (Makro)
v  Lingkungan internal (Mikro)

5.  Perencanaan Strategis

Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok:
a)      Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
b)      Strategi formulation (Formulasi Strategi)
c)      Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
d)     Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)
Pilar strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71)
v  Secara mendasar bernilai
v  Absah dan secara politis dapat diterima
v  Secara operasional dan administrative dapat dilaksanakan

6. Implementasi Strategi

ü  Program
ü  Prosedur;
ü  Standar Kinerja
ü  Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran)
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :

1.      Efektif dan efesiensi
2.      Keputusan dan Emplementasi
3.      Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
4.      Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

3. Strategi Pembuatan Sebuah Produk

a)      Rancangan Produk: Produk, Merk, Kemasan dan Pelayanan
b)      Merancang Produk: Pengembangan Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk

4. Strategi Produk

a)      Penetapan Harga Produk: Tujuan dan Kebijakan Penetapan Harga
.
Dalam menetapkan harga pada sebuah produk, perusahaan mengikuti prosedur enam langkah, Yaitu:
ü  Perusahaan dengan hati-hati menyususn tujuan-tujuan pemasarannya,
ü  Perusahaan menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan jumlah produk yang akan terjual per periode
ü  Perusahaan memperkirakan bagai mana biaya akan bervariasi pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
ü  Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar untuk meneapkan harga mereka sendiri.
ü  perusahaan memilih salahsatu dari metoda penetapan harga berikut ini
ü   nilai yang diperoleh,
ü  Perusahaan memiliki harga final.

b)      Penetapan Harga Produk: Strategi Penetapan Harga

Perusahaan menerapkan bermacam-macam strategi penetapan harga atas harga dasar:
ü  penetapan harga geografis
ü  Penetapan harga potongan dan hadiah,
ü  Penetapan harga promosi,
ü  Penetapan harga diskriminasi
ü  Penetapan harga produk baru
ü  Penetapan harga bauran produk.

Dimensi Manajemen Strategi

Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :

       I.            Dimensi waktu dan orientasi masa depan
    II.            Dimensi Internal dan Eksternal
 III.            Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
 IV.            Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
    V.            Dimensi Multi Bidang