BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Manajemen
Strategi
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan
cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan
bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi)
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi
(2007) adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan
sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan
berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Manajemen strategis menurut
Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan
sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan
berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah Seni dan
pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan
lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Manajemen
strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah Serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus
manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran,
keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis
di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran
bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing
dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen
strategis.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan
bahwa manajemen strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan
memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan
bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan
unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama
organisasi.
Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional
dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang
dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga
karakteristik Hunger dan Wheelen (2003 :3) yaitu :
1.
Rare
2.
Consequential
3.
Directive
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut
menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu
kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) ke arah yang sama
pula. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1.
Manajemen strategi
diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar.
2.
Renstra berorientasi pada
jangkauan masa depan.
3.
Visi, misi, pemilihan
strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk
jangka panjang
4.
Renstra dijabarkan
menjadi rencana operasional
5.
Penetapan renstra dan
rencana
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan
bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak
secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan
Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi
organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-
unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap:
ü
Tahap formulasi strategi,
ü
Tahap implementasi
strategi,
ü
Tahap evaluasi strategi
1. Visi, Misi, dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik
untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi.
Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa,
teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan),
pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan
perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai
kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.
Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
ü
Tentukan rentang waktu
dan lingkup analisis secara tepat
ü
Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan
teknologi yang akan mempengaruhi masa depan
ü
Identifikasi kondisi
persaingan
ü
Evaluasi sumber daya dan
kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan / Organisasi
yakni ;
ü
Publik atau pengguna jasa
yang hendak dilayani
ü
Jasa utama yang
ditawarkan
ü
Wilayah geografis yang
dilayani
ü
Komitmen organisasi
terhadap pilihan teknologi
ü
Komitmen organisasi
terhadap alternative tujuan
ü
Elemen kunci dalam
filosofi organisasi
ü
Konsep kedirian dan citra
organisasi
2. Analisis Lingkungan Makro
Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor
dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada
orang-orang penting yang ada dalam perusahaan.
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak
langsung mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka
panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
ü
Ekonomi
ü
Politik dan budaya
ü
Teknologi
ü
Sosial Budaya
3. Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu
melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil
dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui
profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan demikian
perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi ancaman bisnis
yang ada dengan cepat.
4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer
menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan.
Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang
digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi
alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga
seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih
untuk dikembangkan antara lain :
1.
Strategi Integrasi
Vertikal
Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yiatu :
1)
Integrasi ke depan
2)
Integrasi kebelakang
3)
Integrasi horizontal
didasarkan atas alasan :
ü
Dapat menciptakan
kenyamanan bagi pendatang baru.
ü
Memberikan fasilitas
investasi
ü
Menjaga kualitas produk
ü
Memperbaiki penjadualan
Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga
memiliki kelemahan, yaitu ;
ü
Kelemahan dalam hal biaya
ü
Teknologi
ü
Adanya permintaan
berfuluktuasi
2.
Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi
pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi
tiga kategori, yaitu :
1.
Tingkat diversifikasi
rendah
2.
Tingkat diversifikasi
menengah
3.
Tingkat diversifikasi
tinggi.
3.
Strategi level bisnis
Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi
generik, yang terdiri dari:
1.
Cost Leadership
2.
Differentiation
3.
Focussed Low Cost
4.
Focused Differentiation
Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis adalah
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi,
a.
Fasiltas dan peralatan
b.
Sumber bahan baku
c.
Perencanaan dan
pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi,
a.
Produk
b.
Harga
c.
Distribusi
d.
Promosi
fungsi keuangan yang meliputi
a.
Kebutuhan modal
b.
Alokasi modal
c.
Manajemen dividen dan
modal
Fungsi sumber daya manusia yang meliputi
a.
Proses rekrutrmen dan
orientasi
b.
Pengembangan karir dan
pelatihan
c.
Kompensasi evaluasi,
disiplin dan pengendalian
Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat
multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :
1.
Dimensi waktu dan
orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan
eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku
proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan
dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi
organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.
Visi dapat diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin
dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas
Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran
kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi
merupakan konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi).
Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada
setiap orang. untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh
manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2.
Dimensi Internal dan
Eksternal
Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada
saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus
diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang.
3.
Dimensi Pendayagunaan
Sumber-Sumber
Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya
berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana
untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan
sumber daya informasi.
4.
Dimensi Keikutsertaan
Manajemen Puncak
Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun rencana
strategi merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai
dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat
maupun publik.
5.
Dimensi Multi Bidang
komponen pokok manajemen strategi adalah :
ü
Analisis lingkungan
ü
Analisis profil
ü
Strategi untuk mencapai
tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan memperhatikan
ü
Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam
proses manajemen strategi, karena manajemen startegi bukan untuk melihat
peluang-peluang (reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi
haruslah dilihat sebagai usaha untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan
kelemahan organisasi (bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive)
menghadapi perubahan lingkungan secara terus menerus.
Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha
mengumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite).
Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak sampai terjerumus untuk berusaha
menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis
karena:
1)
Agar pembuat strategi
dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem
pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
2)
Untuk dapat
mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis
lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3)
Untuk membantu manajer
dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan perusahaan.
Terkumpulnya berbagai organisasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat
perencanaan jangka panjang Analisis lingkungan dilakukan dengan 2 (dua) cara,
yaitu :
ü
Menganalis hubungan
antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan yang dipakai
sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan
strategi yang potensial yang akan datang.
ü
Menganalisis
kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang akan datang.
Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau
dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
v
Lingkungan eksternal
(Makro)
v
Lingkungan internal
(Mikro)
5. Perencanaan Strategis
Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat)
elemen pokok:
a)
Environmental scanning
(Adaptasi terhadap lingkungan )
b)
Strategi formulation
(Formulasi Strategi)
c)
Strategi implementation
(pelaksanaan Strategi)
d)
Evaluation dan control
(Telaah dan Pengawasan)
Pilar strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71)
v
Secara mendasar bernilai
v
Absah dan secara politis
dapat diterima
v
Secara operasional dan
administrative dapat dilaksanakan
6.
Implementasi Strategi
ü
Program
ü
Prosedur;
ü
Standar Kinerja
ü
Hubungan antar tingkat
akhir (tujuan & sasaran)
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian
tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1.
Efektif
dan efesiensi
2.
Keputusan
dan Emplementasi
3.
Pertumbuhan
dan Struktur Organisasi
4.
Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi
3. Strategi Pembuatan Sebuah Produk
a)
Rancangan Produk: Produk,
Merk, Kemasan dan Pelayanan
b)
Merancang Produk:
Pengembangan Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk
4. Strategi Produk
a)
Penetapan Harga Produk:
Tujuan dan Kebijakan Penetapan Harga
.
Dalam menetapkan harga pada sebuah
produk, perusahaan mengikuti prosedur enam langkah, Yaitu:
ü
Perusahaan dengan hati-hati menyususn tujuan-tujuan
pemasarannya,
ü
Perusahaan menentukan kurva permintaan yang
memperlihatkan kemungkinan jumlah produk yang akan terjual per periode
ü
Perusahaan memperkirakan bagai mana biaya akan
bervariasi pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
ü
Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai
dasar untuk meneapkan harga mereka sendiri.
ü
perusahaan memilih salahsatu dari metoda penetapan
harga berikut ini
ü
nilai yang
diperoleh,
ü
Perusahaan memiliki harga final.
b)
Penetapan Harga Produk: Strategi Penetapan Harga
Perusahaan menerapkan
bermacam-macam strategi penetapan harga atas harga dasar:
ü
penetapan harga geografis
ü
Penetapan harga potongan
dan hadiah,
ü
Penetapan harga promosi,
ü
Penetapan harga
diskriminasi
ü
Penetapan harga produk
baru
ü
Penetapan harga bauran
produk.
Dimensi Manajemen Strategi
Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat
multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :
I.
Dimensi waktu dan
orientasi masa depan
II.
Dimensi Internal dan
Eksternal
III.
Dimensi Pendayagunaan
Sumber-Sumber
IV.
Dimensi Keikutsertaan
Manajemen Puncak
V.
Dimensi Multi Bidang